WELCOME TO NUZI SITE
FOTO BAYI ONLY FLOW



BAYIIIIIIIIIIIIIIIIIII ???????????
Animasi lucu made by XII IPS 2






ALBUM KENANGAN ANCUR IPS 2 MAN SUMPIUH










SEJARAH MAN SUMPIUH
SEJARAH BERDIRINYA MA NEGERI SUMPIUH
KABUPATEN BANYUMAS



Lembaga Pendidikan Madrasah Aliyah Negeri Sumpiuh berlokasi dijalan Raya Sumpiuh ( Purwokerto Yogyakarta ) RT 02/03 Kelurahan Kebokura, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.
Letak gedung MAN Sumpiuh ini dikelilingi gedung SD, Gedung Pramuka, sawah, masyarakat, lapangan sepak bola dan jalan tembus serta Jalan Raya Sumpiuh (Purwokerto Yogyakarta).
Pada tahun 1968 Yayasan Pendidikan Ma’arif NU Sumpiuh dengan ketua KH. Munawar Saleh dengan anggota pengurus : KH. Hasbani Hasan, H. Aboe Widjaya, KH. Asngadi Asnawi, KH. Amanudin Azis, KH. Ahyadi, dan lain-lain, mendirikan “ PENDIDIKAN GURU AGAMA” (PGA) 4 tahun Sumpiuh dengan Kepala Madrasah Bapak Muhammad Baedah, BSc, beliau menjabat Kepala Madrasah sampai tahun 1972, yang berlokasi di depan Masjid Kauman Sumpiuh.
Selanjutnya pada tahun 1972 PGA 4 Tahun berubah nama menjadi PGA 6 Tahun, dengan Kepala Sekolah Bapak Drs. Ramelan. Pada tahun 1980 PGA 6 Tahun Ma’arif Sumpiuh berubah nama menjadi Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Islamiyah Sumpiuh. Memasuki tahun ajaran 1982/1983, lokasi Madrasah Tsanawiyah pindah ke Desa Kradenan Sumpiuh.
Pada awal Tahun Ajaran 1982/1983 Pengurus MA Islamiyah bermusyawarah dengan pengurus MWC NU Sumpiuh dan Ma’arif NU yang memutuskan bahwa MA Islamiyah Sumpiuh diserahkan kepada MAN Purwokerto dengan nama MAN Purwokerto Filial di Sumpiuh dengan jumlah siswa 55 anak.
Pad tahun ajaran 1984/1985 MAN Purwokerto Filial di Sumpiuh dengan kepala Madrasah Bapak R. Sugeng, BA , berkembang jumlah siswanya menjadi 140 anak yang berdiri dari 4 kelas. Karena keterbatasan kelas maka yang satu kelas menempati Kantor KUA Kecamatan Sumpiuh yang masih satu lokasi di depan masjid Kauman.
Kemudian memasuki Tahun Ajaran 1985/1986 kepala MAN Purwokerto Filial Sumpiuh diganti oleh Bapak Drs. Saikun. Pada saat MAN Sumpiuh masih berlokasi di gedung bekas PGA 6 tahun Sumpiuh milik pengurus.
Pada tahun 1986 kepala sekolah Drs. Saikun bersama ketua BP3 Bapak H. Aboe Widjaya bernegosiasi dengan Bupati Banyumas di Purwokerto untuk mohon bantuan tanah pemda yang berada di wilayah Sumpiuh, namun gagal. Sehingga kemudian Kepala Sekolah secara pribadi tanah milik H. Sardi seluas 2.800 m2, diserahkan kepada BP3 untuk dibangun gedung dan dibayar secar diangsur sesuai dengan kemampuan sekolah. Tanah tersebut berlokasi di kelurahan Kebokura Kecamatan Sumpiuh.
Pada awal tahun 1987 di atas tanah tersebut mulai dibangun gedung sebanyak 4 lokasi kelas, 1 lokal untuk ruang guru, TU dan Kepala Sekolah. Pada tahun 1988 mulai menempati 4 lokal kelas tersebut, sedangkan 2 kleas masih menempati gedung Yayasan Nurul Islam yang berada di depan Masjid Kauman Sumpiuh.
Memasuki tahun ajaran 1989 MAN Filial Sumpiuh membangun lagi 3 lokal kelas, dengan tambahan bangunan tersebut seluruh siswa menempati lokal sekolah di Kelurahan Kebokura Sumpiuh sampai sekarang.
Pada tahun 1994 berdasarkan SK Menteri Agama Nomor 244 tahun 1993 tertanggal 25 oktober 1993, yang menyatakan bahwa MAN Purwokerto Filial Sumpiuh berubah nama menjadi MA Negeri Sumpiuh penuh ( berdiri sendiri), lepas dari ikatan Filial MAN Purwokerto, dengan jumlah siswa 180 anak dan guru dinas 12 orang.
Pada tanggal 19 Januari 1994 MAN Sumpiuh diresmikan oleh Bapak Bupati Kepala Daerah Tk. II Banyumas Bpak Joko Sudantoko dengan dihadiri kapala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah Bapak Drs. Ali Muachor. Sehingga tanggal 19 Januari dijadikan hari jadi MAN Sumpiuh.
Kemudian pada tanggal 19 April 1994, Kepala Kantor Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah melantik Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sumpiuh, Bapak Drs. Saikun. Beliau menjabat Kepala MA Negeri Sumpiuh sampai tanggal 31 Oktober 2004, selanjutnya Madrasah Aliyah Negeri Sumpiuh dipimpin oleh pelaksana Tugas Kepala Drs. H. Daliman, M.Pd. yang merupakan kepala MAN Purwokerto 1 samapi tanggal 30 Juni 2005.Tanggal 1 Juli 2005 sampai tanggal 12 September 2007 Kepala MAN Sumpiuh dijabat oleh Bapak Drs. H. Mohamad Alwi, M.PdI. Selanjutnya sejak tanggal 13 September 2007 sampai sekarang, Kepala Madrasah Aliyah Negeri Sumpiuh dijabat oleh Drs. H. Mahmurroji, M. Pd. Yang ditetapakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor Kw.11.1/2/KP.07.6/6314/2007 tanggal 13 September 2007.
Sejak penegrian sampai saat ini, perkembangan fisik maupun sarana dan prasarana sangat pesat. Saat penegrian hanya punya 6 ruang belajar dan 1 kantor guru dan karyawan, sekarang telah menjadi 12 ruang belajar, 1 ruang kepala, 1 ruang kantor Tata Usaha, 2 ruang guru, 2 ruang laboratorium dan 1 ruang perpustakaan. Perkembangan jumlah siswa juga sangat baik, jumlah siswa terbanyak mencapai 741 siswa. Lulusan Madrasah Aliyah Negeri Sumpiuh (MAN) Sumpiuh setiap tahunnya selalu ada yang melanjutkan ke perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta.
Demikianlah sejarah singkat berdirinya Madrasah Aliyah Negeri Sumpiuh, mulai dari pendidikan Madrasah swasta menjadi Madrasah Aliyah Negeri Purwokerto Filial di Sumpiuh selama 10 tahun dan akhirnya menjadi MAN Sumpiuh.

Sumber : PENGOLAHAN DATA ENTRI
BUKU PERPUSTAKAN
MA NEGERI SUMPIUH KARYA TULIS OBJEK BALI



BAB I
PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah

            Persegi dengan jumlah penduduk 3 juta jiwa .Ciri khas Pulau Bali yang sangat menonjol adalah keindahan alamnya dan keselarasan budayanya .Selain itu ,karakter penduduk Penyusunan karya tulis ini dimaksudkan untuk mengevaluasi kemampuan , kecerdasan dan kepekaan para siswa sehingga dapat menyusun sebuah lapora dengan baik .Dalam penyusunan karya tulis ,siswa diharapkan dan diharuskan mengadakan penelitian lebih dulu terhadap obyek yang akan dikaji.
         Pada umumnya karya tulis ini disusun pada akhir semester 4 dan 5 secara kelompok ,Namun kali ini ,penyusun karya tulis di MA Negeri Sumpiu ini dilakukaan secara individu dengan maksud agar siswa bekerja secara maksimal dan tidak hanya mengandalkan anggota kelompok yang lain ,sehingga siswa trsebut kurang tau bahkan tidak tahu mengenai karya tulis tersebut .
         Karya tulis ini juga berfungsi untuk mengikuti Ujian Akhir Madrasah (UAM) dan Ujian Akhir Nasional (UAN) serta untuk mengevaluasi hasil study tour para siswa yang bukan hanya sekedar rekreasi semata ,melainkan untuk dituangkan dalam bentuk laporan karya tulis yang bersifat ilmiah ,yang nantinya untuk diserahkan kepada pembimbing agar diserahkan oleh kepala Madrasah.
         Penyusun mengadakan study tour ke pulau Bali dalam rangka libur kenaikan kelas XII yang pada saat itu bertepatan dengan hari raya Galungan yaitu pada tanggal 27 Juni 2009.
         Warga Bali meraakanya dengan membuat  penjor (umbul-umbul) , yang merupakan lambing persembahan warga Bali yang beragama Hindu untuk para Dewa, Penjor itu dipasang di depan rumah mereka .Penjor yang mereka pasang terbuat dari bambu , janur , talobang (kelapa / buah / umbi) . Lahan yang paling banyak dibutuhkan yakni janur yang dirangkai pada bambu dari bawah hingga ujung bambu .Pada ujung bambu itu terpasang talobak yang udah dirangkai sedemikian rupa . Pada ketinggian bambu  1,5 meter dari permukaan tanah dipasang sebuah tempat yang berbentuk seperti kotak pos yang di dalamnya terdapat sesaji untuk para Dewa . Selain hari raya Galungan ada juga hari raya Kuningan yang perayaanya berdekatan dengan hari raya Galungan tepatnya tanggal 7 Juni 2009 .
         Pulau Bali memiliki luas  5.633 kilo meter Bali yakni seni budayanya yang sejiwa dengan agama yang dianut secara umum misalnya, seni kiran batu ,kayu ,logam,eni gerak tari .Ukiran-ukiran itu banyak terdapat pada bangunan pura yang mempunyai makna sakral Di pulau Bali ,setiap desa diharuskan mempunyai tiga pura .Karena banyaknya bangunan pura di pulau Bali ,maka Pulau Bali terkenal dengan julukan “Pulau Pura”dan “Kasta Dewata”.Selain itu juga ,masyarakat Bali mempunyai cirri khas dalam system penamaan keturunan atau anak ,yakni :

  • Anak pertama diberi nama              : wayan , putu dan gede,
  • Anak kedua diberi nama                 :  made , kadek dan menyah,
  • Anak ketiga diberi nama                 :  komang , nyoman dan koming.
  • Anak keempat diberi nama             :  ketut.

Di Bali , panggilan untuk anak laki-laki adalah “Bli” dan panggilan untuk anak perempuan adalah “Mbok” .
         Masyarakat (suku) asli Bali menggunakan pakaian hanya untuk menutupi bagian bawah tubuhnya saja baik laki-laki maupun perempuan dan sekarang pun masih ada ,mereka tinggal di pelosok-pelosok ,kemudian dalam memilih pasangan hidup masyarakat Bali biasa hanya dengan melihat betis calon pasanganya .Bila betis orang tersebut bagus ,berate sudah menandakan keseluruhanya bagus (ideal) .
         Di Bali juga dikenal kasta-kasta (warna) sesuai dengan ajaran agama yang mereka anut ,tetapi bukan berdasarkan tingkatan  ekonomi seperti pada umumnya .Kasta-kasta itu meliputi :
§         Kasta Brahama yakni golongan yang bergelut di bidang pendidikan atau ahli agama .
§         Kasta Kesatria yakni golongan pejuang atau raja kerajaan atau raja kerajaan atau anak Ageng Cokarta .
§         Kasta Waisya yakni golongan ahli ekonomi atau ahli dalam bidang jasa.
Dalam study tour ini penyusun mengunjungi beberapa objek wisata di pulau Bali ,antara lain:
o       Pura Tanah Lot
o       Garuda Wisnu Kencana (GWK)
o       Pantai Kuta Bali
o       Tempat Oleh-oleh Bali
o       Pasar Seni Sukowati
o       Panatai Sanur
o       Hutan Sangeh
o       Danau Beratan Bedugul
o       Joger
o       Pertunjukan Seni Barong
o       Makam Siti Khotijah

      Usaha pengembangan utama di pulau Bali adalah meningkatkan kualitas kepariwisataan .Usaha pengembangan wilayah lainya adalah intensifikasi pertaniaan ,meningkatkan industeri kecil , perikanan laut dan yang lainya.

                                                                  BAB II

PEMBAHASAN MASALAH



A. DESA ADAT TUNJUK

Desa adapt tunjuk kecamatan dan kabupaten Tabanan terdiri dari 850 kepala keluarga ,saat ini memiliki dua kayangan Tiga yang terdapat pada ulun desa yang diberi nama kayangan Tiga kaja dan Teben .desa yang diberi nama Kayangan Tiga Kelod serta sebuah Kayangan Pangerurah.Masing-masing Kayangan Tiga ini terdiri dari pura Desa ,Puseh dan Dalem, Sedangkan di tengah-tengah desa Adat Tunjuk / di antara kayangan Tiga Kaja dan Kayangan Tiga Kelod terdapat kayangan Pangerurah .Kayangan Tiga yang terdapat didesa adat tunjuk disungsung oleh warga desa Adat Tunjuk ,namun masing-masing Kayangan memiliki pengepon yang berbeda-beda ,kalau kita melihat kayangan Tiga pada umumnya pada desa-desa adat lainya di kabupaten Tabanan ,Pelinggih Pangerurah tidak dijumpai di pura puncen , Namun di desa Adat Tunjuk ,Kayangan pangerurah disungsung oleh warga desa Adat Tunjuk ,dengan jumlah pengepon sebanyak 77 kepala keluarga .Akan tetapi ada suatu keunikan ,khususnya di kayangan pangerurah penyusungnya tidak terbatas hanya pada warga desa Adat Tunjuk saja .akan tetapi juga warga dari etnis china yang beragama Hindu dan penyungsung dari desa / kabupaten lain yakni dari Denpasar dan Buleleng .
Tidak seorang pun dari warga desa Adat Tunjuk dapat menjelaskan secara rinci kapan dan oleh siapa Kayangan Kayangan Pangerurah ini didirikan .Hal ini disebabkan karena warga desa sudah mewarisi Kayangan ini dari para leluhurnya , disamping tidak adanya bukti-bukti tertulis baik berupa prasasti maupun puranya berkenaan dengan keberadaan Kayangan Pangerurah tersebut .Dari beberapa pengomong Kayangan yang pernah ikut terlibat dalam kejadian pembangunan Kayangan ini ,bahwa Kayangan ini dibuatkan penyengker dan perbaikan pada tahun 1949, pembangun padmasana pada tahun 1968 pembangunan Gedong Konci pada tahun 1979. Pembangunan Padmasana di Kayangan Pangerurah dilaksanakan berdasarkan adanya pemuwus/ pewisik melalui pemangku pada saat piedalan tahun 1967. Adapun isi dari pemuwus / pewisik tersebut menyatakan bahwa para pejuang kemerdekaan pada tahun 1945 yang berasal dari daerah Tabanan dan bermarkas di desa Tunjuk , pernah memohon pada Ida Betara di Kayangan Pangerurah untuk mendapatkan keselamatan .Permohonan ini disertai sesangi atau janji yang pada intinya menyebutkan “bahwa apabila permohonanya terpenuhi dan kelak Indonesia merdeka ,mereka sanggup mendirikan pelinggih berupa Padmasana “Ternyata permohonan para pejuang tersebut terkabulkan .Oleh karena sebagian besar para pejuang gugur ada puputan Margarana , sehingga sesanggi para pejuang seolah-olah terabaikan (tidak ada yang menindak lanjuti ) .Dari beberaa pejuang yang masih hidup membenarkan isi pemuwus / pewisik tersebut ,bahwasanya sesuai para pejuang kemerdekaan pada waktu itu memang benar adanya .Atas dasar kesadaran atau bhakti pangemong kayangan terhadap Ida Betara dan adanya rasa kekhawatiran akan terjadinaya aib terhadap warga desa Adat ,maka oleh pangemong dengan persetujuan desa Adat pada tahun 1967 membangun padmasana tersebut .Sehingga dari sejarah perjuangan dalam merebut kemerdekaan ,terbukti bahwa Ida Betara di kayanagan Pangerurah berkenan merestui perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan .
Antara Kayangan Pangerurah dengan pura luhur Batukani di Wongaya Gede kecamatan Penebel kabupaten Tabanan , khususnya Ida Betara yang beritanah (melinggih) di kedua Pura terdapat hubungan kekeluargaan (pasemtonan) sebagaimana layaknya dalam kehidupan manusia .Dalam hubungan pasemtonan ini sesuai petunjuk secara niskala bahwasanya antara Ida Betara di pura Batukaru dengan beliau di Kayanga Pangerurah ,adalah hubungan Raka-rai ,dimana Ida Betara di pura Batukaru adalah rakarya sedangkan Ida Betara di Kayangan Pangerurah adalah “Rai”-nya .Hubungan ini dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut :

1.      Setiap upacara apapun yang dilaksanakan di Kayangan Pagerurah baik upacara piodalan  / mecaru / melaspas baik dalam bentuk upacara besar maupun kecil selalu ada upacara atur piuning serta mendak tirta ke pura Batukaru .Hal ini telah berlangsung sejak.dahulu hingga saat ini .
2.      Pada saat Ida Betara akan melastikan ke pura Tanah Lot ,akan ada utusan dari Jero Kabayan di Wongaya Gede untuk menyampaikan recana tersebut dan memerintahkan pengemong untuk mengiring Ida Betara di Pengerurah untuk melasti serta mendahului perjalanan melasti (sebagai pemungkah lawang ) .Pada pelaksanaanya upacara melasti tahun 1952 yang diikuti oleh Ida Betara dari Kayangan Tiga masing-masing desa Adat di Tabanan ,terjadi suatu keajaiban sebagai berikut : Pada saat Ida Betara di pura Batukaru beserta pengiringnya telah tiba di tepi pantai ,maka pada saat itu air laut pasang sehingga tidak dapat menyeberang menuju pura Tanah Lot .Namun ketika Ida Betara di Kayangan pangerurah tiba di tepi pantai ,langsung terjun ke laut dan langsung menyeberang ke Tanah Lot .Pada saat itu terjadi keajaiban dimana air laut tiba-tiba surut dan seolah terdapat lorong atau jalan kecil menuju Pura Tanah Lot ,Sedangkan di kiri - kanan  lorong tersebut air laut tetap tinggi dan yang lebih mengherankan lagi ternyata yang bisa menyeberang hanya Ida Betara di Kayangan Pengerurah sebagai pemungkah lawang ,Ida Betara di Pura Balukaru dan Ida Betara di Kayangan Tiga kota Tabanan (sebagai wewenang cokorda tabanan) saja yang bisa mencapai pura .Sedang Ida Betara lainya tetap berada di tepi pantai .
3.      Pada saat Ida Betara di pura Batukaru melasti ke pura Tanah Lot pada tahun 1979 sesampai di pura Dalem desa Demung kecamatan kkediri ,Ida Betara di pura Dalem desa Demung kecamatan kediri ,ida Betara di pura Batukaru tidak mau melanjutkan perjalanan  (tan purun memargi)sebelum Ida Betara Kayangan tiba .Hal ini diketahui berdasarkan Pemuwus atau Pewisik melalui pemangku pura Batukaru yang inenyatakan bahwa Ida Betara di Batukaru harus menunggu “Semeton”-nya yang melinggih di Kayangan Pangerurah Tunjuk .
4.      Pada saat pelaksanaan upacara Nyanjan yang dilaksanakan pada tanggal 27 September 2007 ,berkenaan dengan rencana pengemong akan merehab dan memperlebar Natar atau halaman kaangan diperoleh pemuwus atau pewisik melalui pemangku yang menyatakan bahwa sebelum dilakukan kegiatan pembangunan agar matur piunung dan unas urta baik untuk nyukat karang atau nyukat tempat pelinggih atau mencani maupun melaspas ke Pura Batukani .Pada saat turunya pewisik tersebut juga dijelaskan bahwa Ida Betara yang melinggih di Kayangan Pangerurah “masemetonan” dengan Ida Betara di pura Batukani karena itulah setiap upacara di Kayangan Pangerurah harus Nunas Tirta ke pura Balukayu .Dalam pemuwus atau pewisik tersebut disebutkan pula bahan yang dipegunakan untk bangunan harus sama dengan yang ada di pura Batukaru (dari batu) .Hal ini tidak pernah dijumpai di Kayangan Tiga yang ada di desa Adat Tunjuk.

B. OBYEK WISATA PURA TANAH LOT

Tanah Lot adalah salah satu obyek wisata di Bali ,Indonesia .Di tanah Lot ini terdapat dua pura yang terdapat dua pura yang terdapat di atas bongkahan batu besar yag terdapat ditengah pantai (bukan di tengah laut) . Satu terletak di atasnya dan yang satunya lagi berada diatas tebing mirip dengan pura Uluwatu .Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan ,yaitu yang menjadi sendi-sendi pulau Bali .Pura Tanah Lot meruakan pura laut tempat untuk melakukan pemujaan dewa-dewa yang menjadi penjaga laut.
  1. Lokasi Pura Tanah Lot
Obyek wisata Pura Tamah Lot adalah obyek wisata yang terletak di desa beraban kecamatan kediri kabupaten Tabanan ,sekitar 13 km dari Tabanan ke barat Di ebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di sebuah tebing yang menjorok kelaut Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan mempunyai bentuk seperti jembatan yang (melengkung ) ,Obyek wisata ini terkenal dengan tempatnya yang sangat indah untuk menyaksikan sunset (matahari terbenam),turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di Tanah Lot ini .
  1. Legenda Pura Tanah Lot
Menurut legenda ,konon ceritanya pura ini dibangun oleh seseorang Brahmana (seorang pendeta Hindu siwa) ang bernama Dang Hyang Niratha dari Jawa sekitar abad XVI . Beliau adalah pendeta yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad itu ,Pada saat itu penguasa Tanah Lot ,Bendesa Beraben ini iri terhadap beliau karena pengikutnya mulai meninggalkanya dan mengikuti Dang Hyang Niratha.Bendesa Beraben menyuruh Dang Hyang Niratha Nuntuk meninggalkan Tanah Lot ,dengan kekuatan beliau memindahkan bongkahan batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) . dan membangun pura disana.

B. PEMBAHASAN MASALAH

Mengingat banyaknya mmasalah yang muncul berdasarkan latar belakang sehingga penyusun membatasi masalah tersebut agar dapat dibahas lebih terarah dalam penyusunan .pembatasanya sebagai berikut:
  1. Penyusun memilih Pura Tanah Lot ,karena tempat wisata ini berkaitan dengan adat dan budaya Bali dari sekian banyak obyek wisata di Bali yang kami kunjungi Obyek wisata Pura Tanah Lot ini memberikan nuansa kemegahan dengan sebuah pura yang terletak diatas bongkahan batu.
  2. Obyek Wisata Sangeh memiliki berbagai macam keunikan yang tidak dimiliki oleh tempat lain ,Sangeh mempunyai mitos yang dipercaya oleh masyarakat Bali dengan misteri makam kera.

C. RUMUSAN MASALAH
Dari pembatasan masalah diatas ,dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apakah Pura Tanah Lot itu ?
2.      Dimanakah lokasi Pura Tanah Lot?
3.      Bagaimanakah asal-usul Pura Tanah Lot?
4.      Apakah Sangeh itu ?
5.      Dimanakah lokasi Sangeh berada dan apa sajakah yang tersimpan didalamnya?
6.      Adakah mitos-mitos yang disakralkan masyarakat Bali khususnya masyarakat Ubud?
7.      Bagaimana setiap pengunjung jika berada di tempat wisata Sangeh?

D.TUJUAN PENULISAN KARYA TULIS
1.   Untuk memenuhi persaratan mengikuti ujian Akhir Nasional (UAN) dan Ujian Akhir Madrasah (UAM) .
2.   Untuk mengembangkan kemampuan siswayang telah didapat dan belajarnya di sekolah dalam bidang karya tulis .
3.   Sebagai bukti ilmiah bahwa penyusun benar0benar telah mengikuti study tour .

E. MANFAAT PENULISAN KARYA TULIS
1.      Mengembalikan kemampuan siswa dalam hal penyusunan karya tulis ilmiah.
2.      Meningkatkan kreatifitas ,siswa dalam menerapkan hasil belajar yang didapatkan disekolah
Beliau juga mengubah selendangnya menjadi ular untuk dijadikan penjaga Pura di Tanah Lot .Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular laut yang mempunyai cirri-ciri berekor pipih seperti ikan ,warnanya hitam dengan belang kuning dan mempunyai bisa racun tiga kali lebih kuat dari ular kobra .Akhir dari legenda memberitahukan bahwa Bendesa Beraben “akhirnya” menjadi pengikut Dang Hyang Nirartha.




C. OBYEK WISATA SANGEH
1.      Lokasi Sangeh
Sangeh adalah suatu tempat pariwisata di Pulau Bali yang terletak disebelah uatara Ubud ,kabupaten Gianyar .Sangeh terkenal karena ini merupakan desa bukit bernama Bukit Sari .Monyet disini berkuasa dan konon mereka memiliki tiga wilayah kerajaan .Menurut legenda setempat Bukit Sari dan monyet ini berada disana ketika Hanoman ,sebuah tokoh dalam wiracerita Ramayana ,mengangkat Gunung Mahameru .beberapa gunung ini jatuh di sana dan sejak saat itu berkuasa disana .
Di Bali banyak akan anda jumpai monyet atau kera-kera penjaga pura menandakan bahwa tempat bahwa tempat itu ada Betaranya .Seperti Sangeh puluhan monyet hidup disekitar hutan pura .Andapun dapat memberi makan monyet-monyet ini ,tapi hati-hati yang membawa perhiasan giwang ,kacamata ,atau pernak-pernik lainya .Kalau bisa dilepas atau disembunyikan di tempat yang aman kalo lengah monyet ini akan datang kearah anda dan dengan cepatnya tangan-tangan monyet ini mengambil barang anda tanpa bisa berbuat apa-apa .
Sangeh adalah nama sebuah desa yang dibagian utara desanya yang dibagian utara desanya ditumbuhi pohon pala seluas 14 hektar dan di huni oleh ratusan kera .Pohon pala seperti itu tidak dijumpai di tempat lain di Bali dan keberadaanya di Sangeh ini merupakan misteri .Sebuah pura kecil diselimuti lumut hijau tersembunyi di sela-sela hutan pala yang menjulang tinggi itu .Di pungung sebuah tugu pura tersebut dipahat patung Garuda ,seekor burung mistik yag di dalam cerita Samuderamantana dikisahkan sedang mencari Tirta Amerta di dasar samudera .Kemudian atas jasanya oleh Betara wisnu dihadiahkan seteguk kepadanya akhirnya garuda menjadi kendaraan setia Bethara Wisnu .
2.      Legenda Sangeh
Legenda lain menceritakan bahwa penghuni hutan tersebut adalah prajurit kera yang kelelahan di dalam pertempuran membunuh rahwana dalam cerita Ramayana .Kera-kera itu jatuh bersamaan dengan bungkahan gunung dan hutan menghimpit tubuh rahwana kemudian menetap di hutan itu ,Legenda Ramayana bercerita tentang turunya Dewa Wisnu ke dunia untuk memerangi kejahatan dari kaum raksasa yaitu yaitu Rahwana .Dalam kepercayan Hindu ,turunya Dewa Wisnu kedunia untuk menegakkan kebenaran disebut dengan “Awataran”.
Cerita lain juga mengalahkan bahwa seorang putri kerajaan mengwi bernama mayangsari yang sedang kasmaran ,gagal bertunangan .Akhirnya melarikan diri ke hutan dan menjadi pertapa.Di dalam pelarianya itu dia tidak memakai sehelai pakaian pun ,sehingga harus memakai rambutnya yang panjang untuk menutupi bagian tubuhnya yang paling terlarang .Dia gagal mewujudkan impianya dan meninggal secara gaib ,masyarakat setempat percaya ,bahwa dewi itu kini menjadi Bethari Mayang sari.
3.      Misteri Makam Kera Hingga Keindahan Taman Pala
Daya tarik utamanya adalah hutan yang dihuni oleh sekitar 700 ekor lebih kera .Beberapa tahun silam kera-kera Sangeh dikrnal liar dan suka menganggu pengunjung sampai-sampai ada pengunjung yang menderita trauma karena dicakar hingga mengalami luka berat .Tak hanya itu penggunjung juga sering diusili kera seprti topi atau kacamata diambil dan dibawa lari .Kalau diberi makanan ,baru ia mengembalikan barang yang diambilnya “Tapi sekarang di jamin tidak ada lagi kera-kera yang menggangu pengunjung karena sudah diberi makan secara teratur dua kali sehari .Dulu memang kera-kera itu nakal karena kelaparan.Dengan mengambil barang milik pengunjung berharap di beri imbalan makanan” jelas Made Sumohon manager obyek wisata Sangeh .
Lelaki asli kelahiran Sangeh itu lebih jauh menuturkan ,berbahaya perilaku kera turut berimbas terhadap arus kunjungan wisatawan ,Semasa Sangeh masih identik dengan kera nakal .Wisatawan takut untuk berkunjung dan menikmati keunikan alam Sangeh ,karena takut di serang atau diambil barangnya ,Namun kini setelah perilaku binatang primata itu berubah menjadi jinak ,wisatawan pun meningkat drastis. Mereka sudah tidak takut dan was-was akan keselamatan diri dan barang bawaanya .
Dalam hal ini Made Sumohon menegaskan ,kera di Sangeh bukanlah kera sembarangan .Jika umumnya kera didaerah lain suka dibelai dan dipegang kepalanya ,jangalah melakukan kepada kera Sangeh jika tidak ingin di gigit atau di cakar .Kepala merupakan kehormatan bagi kera Sangeh sehingga pantang di pegang orang ,Tak hanya itu ,berlaku kasar terhadap kera Sangeh juga merupakan larangan keras bagi para pengunjung .
“Belum lama ini ada penduduk dekat sini yang menabrak kera tetapi tidak menghaturkan banten sebagai tanda minta maaf ,tiga hari berturut-turut anaknya sakit keras ,Akhirnya ia sadar telah melakukan kesalahan kepala kera Sangeh dan datang kemari smbil membawa banten .Setelah itu anaknaya langsung sembuh ,Ada juga pengunjung yang meludahi kera .Tak lama kera yang diludahi langsung kerauhan (kesurupan) , Inilah keunikan kera Sangeh sehingga saya percaya mereka bukan kera sembarangan .”urainya.
4.      Kelompok Kera Sangeh
Made Sumohon menuturkan kepada penulis tentang keunikan lain yang dimiliki oleh kera Sangeh adalah mereka mempunyai sebuah organisasi layaknya manusia .Mereka
mampu untuk mengadakan rapat ,Bisa saja suatu hari kera-kera itu menghilang tanpa dapat ditelusuri kemana perginya .Menurutnya ,hal itu tidak aneh lagi karena mereka sedang menggelar panim (rapat) di wilayahnya masing-masing .Seperti layaknya manusia ,kera di Sangeh mempunyai kelompok-kelompok sendiri terdiri atas kelompok Barat, Tengah, dan Timur .Dan masing –masing kelompok ada pemimpinya .Tetapi yang menjadi penguasa tertinggi atau maharaja adalah pemimpin kelompok tengah .Karena selain wilayahnya paling luas ,juga terdapat pura Bukit Sari yang terkenal kesakralanya .





BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP


A. KESIMPULAN
  1. Pura Tanah Lot adalah satua satu obyek wisata di Bali yang merupakan pura laut tempat untuk melkukan pemujaan dewa-dewa menjadi penjaga laut.
  2. pura tanah lot terletak di desa Beraben Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan
  3. Dyang Nitatha pendeta yang membangun Sad Kahyanagan .Beliau disuruh meninggalkan tanah lot sebelum peri beliau memindahkan bongkahan batu dan membangun pura.
  4. Sangeh adalah sebuah desa yang di bagian utaranya di tumbuhi pohon pala dan dihuni ratusan kera.
  5. Obyek wisata Sangeh ini berada di pulau Bali yang terletak di sebelah utara Ubud ,kabupaten Gianyar dan menyimpan legenda yang menceritakan di dalam pertempuran membunuh Rahwana dalam cerita Ramayana.
  6. Mitos-mitos yang disakralkan masyarakat Bali pada umumnya dan penduduk Ubud pada khususnya .
  7. Sikap pengunjung jika berada di Sangeh harus berhati-hati dan menjaga sopan santun.



  B. SARAN
Untuk mencapai kkeberhasilan yang baik dalam pelaksanaan penulisan Karya Tulis dan pelestarian sejarah suatu objek wisata maka perlu adanya saran diantaranya :
1.      Bagi masyarakat pulau Bali pada khususnya dan para penunjung pada umumnya harus menjaga keindahan dan kebersihan lingkungan objek wisata Sangeh .
2.      Seluruh masyrakat dan pemerintah harus bekerja sama dalam pelestarian budaya bangsa yang dimiliki oleh setiap daerah .
3.      Agar guru pembimbing dan siswa bekerja sama dalam penyelesaian tugas karya tulis agar cepat selesai .
4.      Sebaiknya guru tidak hanya memerintah siswanya saja ,tetapi memberikan tauladan yang baik dan memahami kemampuan siswa.
5.      Sekolah sangat perlu meningkatkan profesionalisme sehingga upaya peningkatan mutu pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri Sumpiuh .
6.      Guru perlu membimbing dan mengarahkan siswa serta memberikan contoh yang baik dalam pelaksanaan tugas penyelaesaian karya tulis ini .
7.      Sekolah sebaiknya memberikan fasilitas kepada siswa-siswanya dalam penyusunan karya tulis atau tugas-tugas yang lain .Misalnya memberikan kesempatan siswa untuk menggunakan fasilitas komputer yang dimiliki sekolah ,sehingga siswa tidak terlalu besar menggunakan biaya dalam pembuatan karya tulis.
  • Adsense Indonesia

    ShoutMix chat widget
    Widget by Blogger Tune-Up

    CUACA

    bloguez.com

    ONLINE